Disini saya akan
membagikan beberapa tweak sederhana untuk membuat Windows 10 jadi lebih ringan.
Awalnya sih ide ini muncul karna laptop yang biasa saya pakai speknya terbilang
low-end (baca : pas-pasan), makanya butuh tweak sana-sini untuk membuat Windows
10 tidak terlalu berat untuk dijalankan. Oke, skip curhatannya, langsung aja :3
Sip, untuk tweaknya saya
uraikan dalam beberapa poin, yaitu :
1. Kurangi beban
startup.
Startup disini bisa
diartikan sebagai komponen-komponen yang otomatis dijalankan saat OS mulai
berjalan #cmiiw. Semakin banyak startup yang dijalankan, PC juga semakin lemot
saat dihidupkan :v
Nah startup sendiri
meliputi banyak hal, seperti startup aplikasi, services, scheduled task,
registry, dsb. Banyak cara untuk menonaktifkan item-item startup yang tidak
digunakan, entah via fitur bawaan windows maupun dengan bantuan aplikasi pihak
ketiga. Namun, sejauh yang saya tahu, belum ada yang selengkap Autoruns dari Sysinternals untuk urusan
manajemen startup. Selain ringan, portable, dan gratis, aplikasi ini juga mudah
untuk digunakan. Cukup jalankan programnya dengan hak admin (run as admin),
agar berjalan dengan hak penuh, dan hilangkan ceklis untuk item yang dirasa
tidak perlu untuk dijalankan.
Terlihat disana, startup
dibagi dalam beberapa tab, tab everything memuat semuat startup yang
dijalankan, sedangkan tab-tab yang lain merupakan pengkhususannya saja. Saat
kita menyorot suatu item, akan muncul detailnya di bagian bawah. Walau caranya
sederhana, tetap dibutuhkan pemahaman untuk memilih item mana yang bisa
dimatikan dan mana yang tidak, pastikan kamu mengetahui fungsi dari item yang
akan dimatikan, agar tidak salah mematikan item yang seharusnya tetap berjalan
:)
Sekedar info saja,
Autoruns ini juga bisa digunakan untuk membantu mengatasi virus loh :3 Kita
bisa login dalam Safe Mode, jalankan Autoruns, matikan startup yang
mencurigakan (yang menjadi biang virus), biasanya yang namanya ngga karuan :v
Reboot, login dalam mode normal, jadi virus tidak lagi berjalan otomatis saat
startup, saatnya babat dengan Antivirus :3 Misalnya saja seperti di bawah ini
(pict. nyolong) :
2. Matikan
layanan apps yang tak digunakan yang berjalan secara background.
Disini kita berbicara
tentang UWP (Universal Windows Platform) atau yang sebelumnya dikenal juga
sebagai Metro Apps #cmiiw. Nah pada umumnya, UWP ini memiliki layanan yang
berjalan secara background, entah itu tujuannya agar selalu update informasi,
sinkronisasi, startup lebih cepat, dsb. Kebetulan saya sendiri masih memakai
akun lokal, jadi UWP sendiri tidak terlalu terpakai, makanya hampir semuanya
saya matikan layanan backgroundnya :v Caranya, buka apps Setting > Privacy
> Background Apps, switch off untuk layanan yang tidak kamu perlukan.
3. Instal program
sesuai kebutuhan & spek PC.
Dalam menginstal
aplikasi, kita pelu memprioritaskan kebutuhan dulu dan spek PC kita, apakah
mampu atau tidak. Terkadang, aplikasi jadul masih tetap oke untuk digunakan
disaat sekarang, dan lebih ringan tentunya dibanding versi barunya. Memang
versi baru memiliki banyak fitur dan kelebihan, tapi kalau versi jadul saja
sudah memenuhi kebutuhan kita berkomputasi, ya tidak ada salahnya juga kan
untuk tetap dipakai. Misalnya saja Office, saya sendiri sih masih memakai versi
2007, jadul memang, tapi sudah cukuplah untuk memenuhi kebutuhan saya untuk
urusan ketik-mengetik, kalkulasi data, dan presentasi :3
Masih berkaitan dengan
yang saya sampaikan tadi, biasanya saat kita menginstal suatu aplikasi, ada
opsi kostum, jadi kita bisa memilih untuk menginstal apa yang kita butuhkan
aja. Kita contohkan lagi Office, biasanya user rumahan hanya menggunakan Word,
Excel, sama Powerpoint saja, jadi buat fitur lainnya yang dirasa tidak akan
dipakai, seperti Acces, Publisher, tidak harus diinstal kan ?
Aspek lain yaitu spek,
pastikan software maupun game yang kita instal, masih mampu “diangkat” oleh PC
kita, jadi jangan salahkan Windows kalau PC-nya lemot, padahal spek pas-pasan
dipakai untuk menjalankan aplikasi/game berat jelas aja PC bakalan ngos-ngosan
:v
4. Instal
aplikasi multifungsi.
Dengan menginstal
aplikasi multifungsi atau yang bisa membuka banyak format file, secara tidak
langsung kita telah mengurangi jumlah aplikasi yang digunakan, jadi bisa
ringanan dikitlah :3
5. Gunakan
aplikasi alternatif yang lebih ringan.
Jaman sekarang yang
namanya aplikasi alternatif udah banyak, jadi jangan fanatik sama satu aplikasi
saja. Tidak jarang aplikasi alternatif ini lebih bagus bahkan lebih ringan.
Misalnya saja aplikasi pdf reader, kalau cuma untuk urusan buka dan baca format
pdf, software seperti sumatrapdf atau stdu viewer juga sudah mumpuni, ukurannya
installernya cuman beberapa MB saja :3
6. Hapus komponen
yang tidak terpakai.
Saat instal program,
seringkali menyertakan banyak komponen yang sebenarnya ngga semua user
membutuhkannnya, misalnya saja skin / tema / toolbar, file bahasa, dsb. Kecil
sih memang, tapi paling tidak bisa sedikit melapangkan space storage kita.
Disini perlu kehati-hatian juga biar ngga salah hapus. Saya sendiri sih
biasanya menghapus file bahasa, yang disisakan biasanya hanya file bahasa
Inggris dan Indonesia saja (kalau ada). Kalau terdapat skin / toolbar / tema
dsb. yang tidak terpakai juga bisa dihapus.
7. Disable
Cortana.
Untuk saya sendiri sih,
Cortana tidak pernah dipakai, jadi ya non-aktifkan saja, nantinya akan berubah
menjadi Search biasa. Kita bisa lakukan dengan mengedit registry. Simpan script
dibawah dalam format reg, dan eksekusi deh file regnya.
Windows Registry Editor
Version 5.00
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows\Windows
Search]
"AllowCortana"=dword:00000000
"AllowSearchToUseLocation"=dword:00000000
"ConnectedSearchUseWeb"=dword:00000000
8. Kurangi efek
visual.
Memang efek visual yang
ditampilkan Windows dalam antarmukanya enak untuk dilihat, namun efek visual
ini juga butuh resources, semakin kompleks efeknya ya semakin berat. Kalau kita
fokus ke performa, maka kualitas efek visual bisa kita turunkan, seperti
mematikan efek bayangan, efek animasi, transisi, dsb.
Caranya, klik
kanan This PC > Properties, pada panel di sebelah kiri, pilih Advanced
System Setting, atau bisa juga langsung melalui Search / Cortana dengan kata
kunci Advanced System Setting. Klik Setting pada bagian Performance. Disitu
terdapat beberapa opsi :
1)
Let Windows choose what’s best for your computer, artinya sistem akan
otomatis memberikan setting terbaiknya untuk PC kamu.
2)
Adjust for best appearance, artinya sistem akan memprioritaskan tampilan
yang ciamik, artinya fokus ke visual efeknya, tapi disisi performa sedikit
dikorbankan.
3)
Adjust for best performance, artinya sistem akan memprioritaskan
performa, dengan penurunan efek visual tentunya.
4)
Costum, pada opsi ini kita bisa atur sendiri komponen mana yang ingin
kita aktifkan atau matikan.
Efek lain yang bisa kita
matikan ialah transparansi, bisa kita matikan via Setting. Caranya buka apps
Setting > Personalizations > Colors, pilih opsi Off pada Make Start,
taskbar and action center transparent.
9. Defrag hardisk
secara berkala.
Defrag artinya
menghilangkan fragmentasi yang terjadi, dalam konteks ini berarti menata
susunan file pada HDD sehingga menjadi lebih teratur dan lebih cepat untuk
diakses sehingga ikut memaksimalkan performa dan mengurangi beban kerja HDD.
Sebenarnya windows sendiri sudah menyediakan fitur bawaan untuk urusan defrag
ini, yakni Defragment and Optimize Drive (cari saja di Search / Cortana).
Namun, untuk saya
sendiri sih fitur bawaan ini masih terasa kurang, jadi disini saya
merekomendasikan penggunaan apps pihak ketiga saja, yang fiturnya lebih
mumpuni, seperti O&O Defrag, Diskeeper, Defraggler, dst. Saya sendiri sih
menggunakan Diskeeper :)
Untuk kamu yang pakai
SSD sih tidak perlu melakukan defrag, karna hanya akan memperpendek umur SSD
kamu :v Selain itu SSD memang tidak butuh defrag lagi, karna teknologinya
memang berbeda dengan HDD :3
10. Gunakan utilitas maintenance pihak
ketiga.
Untuk poin ini sih
opsional ya, tapi yang namanya software maintenance ini dapat mempermudah kita
untuk urusan perawatan sistem, sehingga sistem tetap terjaga performanya.
Banyak apps maintenance diluar sana, spt CCleaner, Glary Utilities, Dll Files
Fixer, dst. Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan utilitas maintenance tadi,
seperti membersihkan file-file sampah, hapus sisa registry yang bermasalah,
dsb.
11. Tweak windows update.
Secara default, Windows
Update akan berjalan secara otomatis, menyedot bandwith internet dan membebani
kinerja PC. Makanya disini kita perlu tweak sedikit agar update windows dapat
berjalan sesuai keinginan kita dan kita pun dapat memilih update yang kita
inginkan saja. Disini saya menggunakan 2 buah tools, yakni O&O ShutUp 10
dan Windows Update MiniTool.
1)
O&O ShutUp 10 secara khusus saya gunakan
untuk tweak Windows Update selain untuk tweak-tweak lainnya juga. Sebenarnya
sih kita bisa pakai cara manual seperti mematikan via Services, Registry, Group
Policy Editor, dsb. Namun biar praktis, disini saya pakai bantuan tools aja,
cukup jalankan O&O ShutUp 10 dengan Run As Admin, dan atur opsinya, cukup
switch on/off saja. Saya sendiri sih menggunakan settingan seperti ini :
Sedikit penjelasan,
warna hijau artinya enable (aktif) sedangkan warna merah artinya disable
(non-aktif). Disini kita bermain logika juga, kalau disitu terdapat opsi
Automatic Windows Update disabled (Matikan pembaharuan otomatis windows), kita
pilih enable (aktif), artinya update otomatis kita matikan, kalau kita ubah
jadi warna merah (disable), maka update otomatis tidak dimatikan, alias tetap
berjalan, jelas kan ?
2)
Windows Update MiniTool (*di doc grup udah ada), merupakan tools
alternatif Windows Update bawaan, dengan tools ini kita punya lebih banyak
pilihan, seperti bisa memilih update yang kita inginkan saja, bisa juga untuk
mendapatkan direct link file update untuk instal update secara manual atau
untuk diunduh via download manager, dsb. Pemakaiannya pun mudah, jalankan
aplikasinya dengan Run As Admin, klik icon checks for update, pada list update
yang muncul, ceklis update yang ingin diinstal saja, klik icon instal. WUMT
akan mengunduh update sekaligus menginstalnya.
0 komentar:
Posting Komentar